SKILLS OVERVIEW
1. Prosedur
1.1 Awal
- - Sebelum memulai BLS ada baiknya jika kamu melihat sekitar, apakah kondisi kamu dan pasien sudah aman dan terkendali.
- Periksa dimana dan apa luka yang di alami pasien.
- Selalu pakai sarung tangan Nitrile. (Sarung tangan operasi dokter yang warna hijau, ada di dalem BLS kit)
- Suruh orang-orang yang tidak berkepentingan untuk menjauh.
1.2 Skema DR CAB
Jika kamu sudah selesai dengan prosedur awal di atas, maka di lanjutkan dengan prosedur DR CAB (Danger, Response, Circulation, Airway, Breathing). Tekhnik ini digunakan untuk mengetahui jenis bagian-bagian tubuh yang vital seperti respon pasien, denyut jantung/nadi dan pernafasan.
- 1.2.1 Danger
Seperti yang sudah di cantumkan di atas, prosedur Danger adalah dimana kita harus mewaspadai lokasi sekitar dan memastikan situasinya sudah aman sebelum kamu melakukan BLS. Jika kerumunan orang berkumpul di sekitar area kamu, segera minta bantuan LSPD/SASD untuk mengatur keramaian tersebut.
- 1.2.2 Response
Periksa apakah korban/pasien dapat merespon panggilan kamu, coba untuk memanggil namanya atau langsung saja "Pak/Ibu apakah anda bisa mendengarkan suara saya?". Jika tidak merespon coba untuk mencubit bagian ototnya seperti di bahu dan lengan.
Berikut ini adalah level/tingkat kesadaran (Level of Consciousness / LOC):
- A - Alert (Pasien dapat merespon baik suara maupun sentuhan)
V - Verbal (Pasien hanya dapat merasakan rangsangan suara)
P - Pain Stimuli (Pasien hanya dapat merasakan rangsangan sentuhan (cubitan otot))
U - Unresponsive (Pasien sama sekali tidak dapat merasakan/mendengar apapun [Pingsan])
- 1.2.3 Circulation
- Bayi & Balita : 100-150 per menit
- Dewasa : 60-100 per menit
Tekhnik ini di gunakan untuk mengetahui detak jantung atau denyut nadi dari korban/pasien. Untuk mengetahui lokasi denyut nadi/jantung dari pasien, dapat di temukan di Radial Artery (Nadi pergelangan tangan) & Carotid Artery (Nadi di leher).
Berikut jumlah normal detak jantung / denyut nadi per menit:
Sebelum masuk ke tekhnik 'Airway' & 'Breathing', di wajibkan untuk kamu melakukan tekhnik penanganan luka dahulu, baik itu luka tembak, tusuk, patah tulang, pendarahan dan luka lainnya.
(( karna di server tercinta kita ini yang paling rame adalah luka tembak dan tusuk, jadi gue bakal buat tekhnik Bleeding Management / D.E.A.T.H liat bawah ))
- 1.2.3 Airway
Di bagian ini akan di jelaskan bagaimana cara menangani kerongkongan/tenggorokan yang tersumbat/terhalang oleh berbagai objek. eg: darah dan lain-lain. Sebenarnya cara ini di lakukan oleh Intermediate Paramedic yang udah ada ILS certified, tapi karna kita pakainya BLS ya udah pake cara simpel yaitu cukup sandarkan kepala pasien di tanah, buka mulut dan tekan kening pasien, buka mulutnya lalu periksa ke dalam apakah ada halangan (darah) atau tidak.
- 1.2.3 Breathing
Lihat, dengarkan dan rasakan bagaimana pasien bernafas. Apakah bernafas dengan wajar atau tidak. Pernafasan manusia yang normal adalah sekitar 12-18 kali per menit. Jika diluar batas normal tersebut contoh dibawah 10 atau di atas 14 kali per menit kalian harus pasangkan pasien dengan Simple Face Mask.
2. Bleeding
Sangat di perlukan untuk kamu untuk menangani luka secepat mungkin sebelum masuk ke Airway dan Breathing. Jika luka tersebut adalah luka tembak dan luka senjata tajam maka kamu DI TIDAK PERBOLEHKAN UNTUK MENCABUT peluru/objek tajam yang tertancap di luka tersebut karna hanya akan membuat pendarahannya semakin parah.
- 2.2.1 Direct Pressure
- Ambil trauma dressing dari kotak BLS.
- Pakai trauma scissor untuk merobek pakaian/kain/apapun yang menutup bagian luka.
- Letakkan trauma dressing tepat di atas luka, dan beri tekanan hingga pendarahannya berhenti. (Ingat, jangan pernah mencabut objek/peluru di luka tersebut, pakai trauma dressing untuk menutup sekitar luka.)
- Jika pendarahan masih berlanjut, lapisi lagi dengan trauma dressing yang baru.
- 2.2.1 Elevation
Jika memungkinkan, angkat bagian luka ke atas jantung jika memungkinkan. (Misalnya dia luka tembak di bagian lengan, ya kamu di haruskan untuk mengangkat lengan yang luka tersebut ke atas dan melewati jantung.)
- 2.2.1 Arterial Pressure
Beri tekanan dengan menutup aliran darah di bagian artery/pembuluh darah tertentu. (Tergantung letak lukanya.)
- 2.2.1 Tourniquet
Jika pendarahan masih berlanjut di bagian luka, pakaikan Tourniquet di atas bagian luka tersebut.
- 2.2.1 Hospital
Jika semua prosedur sudah dilakukan, baik DR CAB maupun DEATH, segera larikan pasien ke rumah sakit. (Pekerjaan Paramedik)
SPOILER: HIDE

3. Bantuan Pernafasan (Oksigen)
- 3.1.1 Simple Face Mask
Simple Face Mask adalah sebuah alat bantu pernafasan yang terbuat dari bahan plastik yang mampu mengantarkan oksigen baik melalui mulut dan hidung. Alat ini tersambung dengan sebuah Canister atau tabung oksigen kecil yang di hubungkan oleh kabel yang berada di bagian bawahnya. Dan juga alat bantu pernafasan ini mempunyai pengait yang di kaitkan ke belakang kepala dan atas telinga agar lebih aman dan nyaman di pakai. Oksigen yang di hantarkan melalui Oxygen Outlet atau Canister ini adalah sekitar 10-15 L/min.
- 3.2.1 Nasal Cannula (C.N.)
Nasal cannula adalah sebuah alat bantu pernafasan pasien yang berbentuk tabung sempit dengan dua nozzle kecil yang ditempatkan ke dalam lubang hidung pasien. Pada salah satu ujung terhubung ke oxygen outlet dan ujung lainnya memiliki dua cabang yang nantinya akan dilingkarkan melalui kedua telinga pasien. Nasal cannula dapat memberikan oxygen flow maksimum 5-6L / menit. Hanya digunakan untuk pasien yang tidak memiliki masalah pernafasan serius.
- 3.3.1 Non-Rebreather Mask
Non-Rebreather Mask oxygen adalah masker yang mirip dengan Simple Face Mask namun tidak memiliki port side yang sama. Sebaliknya, NRB memiliki port samping dengan katup satu arah, yang berarti tidak ada udara yang bisa masuk masker tapi dihembuskan udara langsung keluar dari masker. Ini juga memiliki reservoir bag dan memungkinkan untuk memiliki konsentrasi oksigen yang lebih besar di dalam reservoir bag. NRB mask dapat mengalirkan oxygen 10-15L. / min.
4. Cardiac Support
Cardiac Arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara mendadak untuk mempertahankan sirkulasi normal darah untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak dan organ vital lainnya akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara
efektif dan Cardiac Arrest juga dapat di temukan jika korban pingsan. Lebih simpelnya jika pasien memiliki denyut jantung di bawah normal di bawah 10 maka CPR dan BVM sangat di wajibkan untuk di jalankan.
- 4.1.1 Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
- Pastikan korban sama sekali tidak responsive.
- Periksa denyut nadi yang berada di carotid artery.
- Pasangkan Bag Valve Mask ke mulut dan hidung pasien.
- Jika tidak ada denyut nadi, segera letakkan kedua telapak tangan kamu di atas sternum/dada pasien, lakukan 30 dorongan/tekanan per menit.
- Periksa kerongkongan/tenggorokan pasien, periksa apa bila ada halangan.
- Tekan dua kali kantung angin yang berada di Bag Valve Mask untuk menyalurkan udara.
- Periksa lagi denyut nadinya, apakah sudah ada denyut nadi kembali di carotid/radial artery pasien.
CPR di gunakan dalam rangka untuk merangsang pacu jantung jika di saat sudah tidak ada detak atau detak jantung sudah di bawah 10 kali per menit.
Tekhnik menjalankan CPR:
SPOILER: HIDE

Note: Jika pasien kembali bernafas, berarti detak jantung pun otomatis kembali. Jika tidak ada respon dari jantung maupun pernafasan segera panggil LS-MD untuk membantu kamu melakukan CPR dengan AED atau Automated External Defribillator. (AED hanya ada di dalam ambulance dan tidak untuk dibawa2 di dalam BLS kit)
- Ambil AED di dalam ambulance kamu.
- Nyalakan AED nya.
- Letakan pads di atas dada pasien (pastikan dada pasien sudah telanjang dan kering).
- AED akan memberitahukan anda bahwa bisa atau tidak bisakah anda memberikan shock.
- Jika shock sudah diberikan namun tidak ada hasil, lakukan lagi CPR selama 2 menit.
- Jika denyut jantung kembali dan pernfasan kembali, segera transport ke rumah sakit.
5. Patah Tulang
Ada dua jenis patah tulang, patah tulang terbuka dan tertutup. Patah tulang terbuka adalah dimana patahan tulang tersebut keluar dan menembus kulit, sedangkan patah tulang tertutup adalah patah tulang yang terjadi di dalam kulit. Patah tulang biasanya di ikuti oleh rasa sakit yang luar biasa dan sedang dan juga di ikuti oleh kejangnya otot. Patah tulang biasanya di sebabkan oleh benturan yang sangat keras.
Tertutup/Closed/Simple Fracture : Patah tulang yang terjadi di dalam kulit.
Terbuka/Open/Compound Fracture : Patah tulang yang terjadi sampai menembus keluar kulit.
SPOILER: HIDE

- 5.1.1 Triangular Bandage
- Genggam lengan pasien dan tahan dalam posisi diagonal ' _| atau |_ '.
- Pasangkan Triangular Bandage ke bawah lengan dan belakang leher.
- Ikat kedua ujung Triangular Bandage di belakang leher pasien.
Jika kamu merasakan ada tulang yang patah di bagian lengan, maka di wajibkan untuk kamu menggunakan Triangular Bandage. Triangular Bandage di gunakan untuk mencegah cedera lebih lanjut pada lengan yang patah. Cara memakai Triangular Bandage adalah dengan mengaitkan ujung satu ke belakang leher dan ujung satu lagi ke bawah lengan yang patah secara DIAGONAL. Jika tulang patah terbuka/compound, segera lakukan D.E.A.T.H lalu pasangkan Triangular Bandage, alat ini terdapat di dalam BLS kit anda.
Cara memakai Triangular Bandage:
- 5.1.2 Cervical Collar
- Lebarkan sedikit C-Collar dengan menarik bagian depan dan belakang ke leher pasien.
- Kaitkan plastik dari C-Collar agar pas dengan leher pasien.
Jika kamu telah mendapati pasien patah di bagian leher atau tulang belakang (Kebanyakan dari kecelakaan kendaraan bermotor), maka jangan pernah sekalipun kamu memindahkan pasien ke manapun.C-Collar juga bisa di gunakan saat pasien terluka di bagian perut sampai ke dekat leher. Pasangkan dulu Cervical Collar (C-Collar) ke leher pasien dengan cara:
- 5.1.3 Vaccuum Splint
- First Degree Burn: Kulit luar rusak, kemerahan, tekstur kulit kering dan terasa nyeri yang ringan.
- Second Degree Burn: Kulit luar rusak, tampak berwarna merah dan putih, tekstur lembab, nyeri parah.
- Third Degree Burn: Kulit luar rusak, tampak berwarna hitam, tekstur kering, mati rasa.
- Lepas semua perhiasan / pakaian yang menempel di sekitar area terbakar.
- Pasangkan kain kering / kain kassa.
- Lakukan teknik Elevation di atas jantung jika memungkinkan.
- Segera transport ke rumah sakit.
Vaccuum Splint di gunakan untuk pasien yang mengalami patah tulang pada lengan.

- 5.1.4 Traction Splint
Traction Splint di gunakan untuk pasien yang mengalami patah tulang pada bagian kaki.

6. Luka Bakar
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti terkena api, kepanasan, tersengat listrik, radiasi, terkena gesekan dan terkena cairan kimia. Ada beberapa macam luka bakar jika dilihat dari tingkat keparahannya. Beberapa bisa di obati di luar rumah sakit, tapi apabila sudah terkena jaringan/syaraf maka di haruskan untuk di bawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan khusus.
- Tingkat terbakarnya kulit:
SPOILER: HIDE

- Perawatan:
0 komentar:
Posting Komentar